15 December 2015

National Geogrraphic Indonesia

National Geogrraphic Indonesia: Respon to My Draft

Levri Ardiansyah  (15122015)

Pada saat saya telepon (14122015) untuk mendapat kabar dari kartografer NGI, pa Yoanata mengatakan agar sebaiknya ada pendapat ahli pada draft buku saya 'Bumi yang Padu". Untuk itu beliau menyarankan saya menemui sendiri para ahli geologi atau geografi dan bulan Desember ini tidak ada waktu pertemuan saya dengan kartogeafer NGI. Saya katakan maksud saya untuk dapat presentasi utuh terlebih dahulu dengan kartografer NGI, agar saya mendapat masukan, setelah itu dengan senang hati saya akan menemui kembali para ahli sambil membawa draft buku yang selama ini memang belum pernah saya perlihatkan kepada para ahli manapun.

13 December 2015

Peta Padu Piri Reis dan Pyramida Gyza

Peta Padu Piri Reis dan Pyramida Gyza

Levri Ardiansyah  (13 Desember 2015)

Terdapat kepaduan persis antara Peta Piri Reis dengan Piramida Gyza. Hal ini dapat terlihat dari Peta Padu Piri Reis-Piramida Gyza. Silahkan mencoba membuat Peta Padu ini. Selamat mencoba.

Pulau Panaitan dan Piramida Gyza

Pulau Panaitan dan Piramida Gyza

Levri Ardiansyah  (13 Desember 2015)

Pada Peta Bumi berdasarkan Mercator Projection Map, Pulau Panaitan adalah koordinat padu kiri dan Piramida Gyza adalah koordinat padu kanan. Keduanya merupakan peta yang padu yaitu Peta Padu Panaitan-Piramida Gyza. Perluasan Sudut Pergeseran Padu Bumi akan menghimpit koordinat kanan pada Piramida Gyza dan akan menghimpit koordinat kiri pada Pulau Panaitan. Jika kita menghadirkan satu lagi koordinat padu pada Samudera Arctic misalnya pada lokasi Gulf of Boothia, akan mendapatkan Segitiga Padu Bumi yang salah satu fungsinya adalah menjadi pedoman penentuan titik tengah Bumi.
Titik Tengah Bumi ini penting untuk kita mengetahui tentang garis ekuator Bumi, garis bujur Bumi dan garis meridien utama (yang saya temukan koq bukan di Greenwich).

Sudut Pergeseran Padu Bumi

Sudut Pergeseran Padu Bumi

Levri Ardiansyah  (13 Desember 2015)

Besar Sudut Pergeseran Padu Bumi adalah 13 deg, 9 min, 4,85 sec.
Pada Peta Bumi berdasarkan Mercator Projection Map, Sudut Pergeseran Padu Bumi terletak pada Mendocino Fracture Zone dan Pioneer Fracture Zone yang terpadu dengan perpanjangan Garis Panaitan-Mendocino.

Sudut Piramida Gyza sebagai Model Peta Padu Bumi

Sudut Piramida Gyza sebagai Model Peta Padu Bumi

Levri Ardiansyah  (13 Desember 2015)

Sudut Piramida Gyza yang saya maksud adalah The Christ Angel pada Queen Chamber Piramida Gyza. Pada Oktober 2015 saya tertarik pada Piramida Gyza karena garis-garis pada Piramida Gyza koq sepertinya sama dengan temuan saya tentang Garis Kembar Bumi. Oleh karena itu saya termotivasi melakukan perpaduan Piramida Gyza dengan Model Garis Kembar Bumi pada Batu Peta Bumi. Hasilnya, saya menemukan peta padu Piramida Gyza dengan Peta Bumi, dan terpenting bagi saya menjadi tahu besarnya sudut pada Garis Kembar Bumi yaitu setengah dari sudut Christ Angel. Hipotesis saya: Sudut Christ Angel pada Queen Chamber Piramida Gyza adalah 2 kali Sudut Pregeseran Padu Bumi. Kesimpulannya, besar sudut pergeseran padu Bumi adalah 13 deg, 9 min, 4,85 sec. Sudut pergeseran padu Bumi yang saya maksud adalah besarnya sudut uang terbentuk diantara 2 lokasi yang tampaknya berbeda dengan titik sudut V. Dengan menggeser garis lokasi A ke garis lokasi B hingga kedua garis berhimpitan persis, maka kita akan mendapatkan data tentang peta padu kedua lokasi. Dengan demikian, Piramida Gyza dapat menjadi model untuk mengetahui peta padu Bumi.

Posisi Persis Peta Piri Reis pada Peta Bumi berdasarkan Winkel 1 Projection Map dan Model Batu Peta Bumi

Posisi Persis Peta Piri Reis pada Peta Bumi
berdasarkan Winkel 1 Projection Map dan Model Batu Peta Bumi

Levri Ardiansyah  (13 Desember 2015)

Berikut ini adalah posisi persis peta Piri Reis pada Peta Bumi berdasarkan Winkel 1 Projection Map dan Model Batu Peta Bumi.
Peta Bumi yang saya gunakan berjudul “Winkel 1: Pseudocylindrical, Equally Spaced Parallels, Sinusoidal Meridians, and Pole Line” dalam Global Map Projector: Map Projection List. 2015. National Aeonautics and Space Administration, Goddard Institute for Space Studies, Goddard Space Flight Center, Sciences and Exploration Directorate, Earth Sciences Division”.
Peta Piri Reis yang saya gnnakan bersumber dari wikimedia.org.


Peta Piri Reis dapat menjadi standar kepaduan berbagai peta proyeksi Bumi. 

Posisi Persis Peta Bumi pada Batu Levria MAR-0110 berdasarkan Winkel 1 Projection Map dan Model Batu Peta Bumi

Posisi Persis Peta Bumi pada Batu Levria MAR-0110
berdasarkan Winkel 1 Projection Map dan Model Batu Peta Bumi

Levri Ardiansyah  (13 Desember 2015)

Berikut ini adalah posisi persis Peta Bumi pada Batu Levria MAR-0110 berdasarkan Winkel 1 Projection Map dan Model Batu Peta Bumi.
Peta Bumi yang saya gunakan berjudul “Winkel 1: Pseudocylindrical, Equally Spaced Parallels, Sinusoidal Meridians, and Pole Line” dalam Global Map Projector: Map Projection List. 2015. National Aeonautics and Space Administration, Goddard Institute for Space Studies, Goddard Space Flight Center, Sciences and Exploration Directorate, Earth Sciences Division”.


Perpaduan antara Mercator Projection Map dengan Winkel 1 Projection Map juga dapat menjadi model untuk mengetahui peta padu Bumi.

Posisi Persis Peta Piri Reis pada Peta Bumi

Posisi Persis Peta Piri Reis pada Peta Bumi
berdasarkan Mercator Projection Map dan Model Batu Peta Bumi

Levri Ardiansyah  (13 Desember 2015)

Kemarin saya menjadi tertarik untuk membaca ulang dokumen tentang Piri Reis. Ketertarikan ini menggerakan emosi saya untuk melakukan tindakan memvalidasi kepaduan peta Piri Reis pada Peta Bumi. Pada halaman ini saya gunakan peta Bumi berdasarkan Mercator Projection Map yang saya padukan dengan Model Batu Peta Bumi.
Peta Bumi yang saya gunakan berjudul 'General Bathymetric Chart of the Ocean (GEBCO), World Ocean Bathymetry yang dipublikasi atas dukungan The Nippon Foundation, The Margaret Kendrick Blodgett Foundation dan Stockholm University (Desember 2004). Peta Piri Reis yang saya gunakan bersumber dari https://upload.wikimedia.org.



Peta Padu Piri Reis pada Peta Bumi ini dapat menjadi model untuk menjelaskan kepaduan berbagai peta sebagaimana yang selama ini saya gunakan Model Batu Peta Bumi (Levria MAR-0110). Semoga bermanfaat.

Posisi Persis Peta Bumi pada Batu Levria MAR-0110

Posisi Persis Peta Bumi pada Batu Levria MAR-0110
berdasarkan Mercator Projection Map dan Model Batu Peta Bumi

Levri Ardiansyah  (13 Desember 2015))

Posisi persis adalah posisi padu. Istilah posisi persis saya gunakan agar para pembaca mudah memahami secara cepat tentang apa yang saya maksud. Meskipun memang tidak sesederhana itu. Berikut ini adalah Posisi Persis Peta Bumi pada Batu Levria MAR-0110 berdasarkan Mercator Projection Map dan Model Batu Peta Bumi.
Peta Bumi yang saya gunakan berjudul 'General Bathymetric Chart of the Ocean (GEBCO), World Ocean Bathymetry yang dipublikasi atas dukungan The Nippon Foundation, The Margaret Kendrick Blodgett Foundation dan Stockholm University (Desember 2004).


Posisi persis ini adalah posisi yang telah saya validasi terakhir pada 22 November 2015. Dengan demikian, posisi padu yang sebelumnya telah saya publish pada blog ini menjadi terrevisi. Begitu juga pada draft buku yang serahkan kemarin tanggal 8 Desember 2015 kepada redaksi National Geographic Indonesia.

12 December 2015

Cloud is earth live reporting

Cloud is earth live reporting

Levri Ardiansyah  (12122015)

Awan adalah laporan terkini Bumi yang berisi data dan informasi harian Bumi diantaranya pergerakan energi lapisan bebatuan Bumi atau pergerakan gaya gravitasi, pergerakan air pijar Bumi, golakan magma dasar laut ataupun magma dasar gunung maupun data lokal, semisal perubahan kuantitas air di desa Cugenang, Cianjur.
Dapatkah manusia membaca awan?
Jika manusia dapat membaca awan, maka manusia akan memiliki kemampuan teknologis mengendalikan awan, termasuk diantaranya membuat hujan dadakan untuk mengatasi kebakaran hutan. membuat petir untuk energi pembangkit listrik dan membuat teduh kawasan tertentu yang tengah dilanda udara panas.
Sudah ribuan tahun manusia mengenal teknologi, tetapi mengapa hingga kini kita belum juga mampu mengembangkan teknologi pengendalian awan? Tampaknya, teknologi itu akan berkembang dengan adanya kehendak untuk belajar membaca awan, bukan lagi belajar memprediksi awan. Akankah?

Letusan Gunung Berapi dan Lokasi Pijar Matahari

Letusan Gunung Berapi dan Lokasi Pijar Matahari

Levri Ardiansyah  (12122015)

Matahari adalah Bumi dalam bentuknya yang pijar.
Pada Matahari terdapat beberapa lokasi pijar yaitu lokasi yang lebih panas ketimbang lokasi sekelilingnya. Lokasi pijar itu juga terdapat di Bumi.
Beberapa lokasi pijar Bumi tersambung oleh syaraf padu Bumi, yaitu berupa garis interkoneksi antar lokasi pusat pijar maupun antara lokasi pusat pijar dengan lokasi akumulasi pijar .
Saya menduga, terdapat energi interkoneksi antara lokasi pijar Matahari dengan lokasi pijar sejenis yang terdapat di Bumi.
Gunung berapi adalah lokasi akumulasi energi pijar Bumi dalam bentuknya yang cair dan terlingkupi oleh bebatuan Bumi. Artinya, gunung berapi bukanlah pusat magma, karena magma yang terdapat pada gunung berapi berasal dari sumber lokasi pijar Bumi, yang saat ini terdapat di dasar laut/samudera.

I am Zero Geology

I am Zero Geology

Levri Ardiansyah

Iya saya tidak mengerti geologi. Oleh karena itu saya memaknai diri sendiri sebagai zero geology.

Banjir dan Waktu Tunggu Air Mengalir

Banjir dan Waktu Tunggu Air Mengalir

Levri Ardiansyah  (12122015)

Banjir adalah lamanya waktu yang diperlukan air untuk mengalir pada jalurnya menuju lokasi alamiah tampung air.
Dengan konsep banjir yang demikian, salah satu cara untuk mengatasi banjir saat ini adalah dengan menguapkan air, yaitu air yang turun, air yang mengalir dan air yang menggenang.
Seharusnya kita sudah dapat mengatasi bencana banjir jika kita membiarkan air mengalir sampai jauh. Terima kasih eyang Gesang. God bless you.


Smart Early Disaster Recovery

Smart Early Disaster Recovery

Levri Ardiansyah (12122015)

Early disaster recovery itu sederhanya pulih pada masa tanggap darurat. Pada hari terjadinya bencana akibat gempa Bumi, para korban bencana dapat tidur nyenyak. Ini salah satu indikatornya. Indeksnya dapat berupa ketersediaan selimut, air minum, makanan, pakaian, obat-obatan dan tenda pengungsian. Hingga masa tanggap darurat berakhir, para korban bencana telah pulih kesehatannya. Indeksnya dapat berupa jumlah pasien sembuh di rumah sakit, jumlah pasien sembuh di tenda pengungsian ataupun jumlah korban meninggal. Intinya, early disaster recovery fokus pada manusia yaitu normalisasi fungsi (refunctions) terhadap manusia.

Smart early disaster recovery fokusnya pada alat yaitu keberfungsian mendadak (early device refunctions) pada alat ciptaan manusia, seperti bangunan miring yang dapat stabil kembali, ataupun normalisasi alat menjadi selaras dengan bentuk alamiah Bumi.

Gempa Bumi sebagai Pergerakan Gaya Gravitasi

Gempa Bumi sebagai Pergerakan Gaya Gravitasi

Levri Ardiansyah  (12122015)

Jika hipotesis saya bahwa Bumi adalah perpaduan sub-relief yang selaras, serasi, harmonis dengan tingkat presisi yang tinggi adalah benar, maka saya bertanya pada emosi sendiri,'mengapa gempa menimbulkan bencana dan bagaimana menjelaskan terjadinya gempa?'.
Konsekuensi dari hipotesis Bumi yang Padu adalah bahwa tidak ada yang namanya tabrakan atau gesekan lempeng Bumi, karena Bumi berpadu serasi.

Saya menduga bahwa gempa sebagai peristiwa alamiah adalah peristiwa pergerakan gaya gravitasi Bumi yang mengukuhkan kembali bentuk alamiah Bumi. Sedangkan bencana gempa adalah peristiwa pergerakan gaya gravitas yang bertemu dengan kerentanan (vurnerability) perubahan bentuk Bumi yang dilakukan manusia (human made). Seharusnya, peristiwa pergerakan gaya gravitasi menuju terminal-terminal area selaras adalah untuk  mengukuhkan bentuk alamiah Bumi. Jika bertemu dengan bentuk retakan alamiah maka pergerakan gaya gravitasi akan mengalir mengikuti bentuk retakan alamiah itu. Hanya saja saat ini area retakan alamiah itu telah tertutup oleh tanah yang diatasnya berdiri sebuah kota dengan bangunan dan konstruksi lainnya sehingga pergerakan gaya gravitasi bertemu dengan tanah penutup retakan hingga  menimbulan getaran yang membuat bentuk permukaan tanah kembali menjadi retakan alamiah. Kita melihat peristiwa ini sebagai gempa yang mengakibatkan jalan kota retak dengan lubang yang dalam.

Andai nanti dugaan ini menjadi konsep yang teruji kebenaran ilmiahnya, maka manusia dapat mengeahui kapan dan dimana gempa akan terjadi karena manusia mengetahui arah pergerakan gaya gravitasi, koordinat lokasi rentan  yang akan berakibat bencana.

Earthquake = Gravitation + Human Made

Earthquake = Gravitation + Human Made

Levri Ardiansyah  (12122015)

Earthquake = Gravitation + Human Made
Hingga kini kita memahami bahwa gempa tidak dapat kita deteksi kapan dan dimana akan terjadinya, karena gempa kita definisikan sebagai peristiwa alamiah (hazard).
Iya memang betul gempa adalah peristiwa alamiah yang menurut saya terjadi bukan karena tabrakan lempeng bumi, pergeseran lempeng bumi ataupun pertemuan antar-lempeng bumi, Dugaan ini muncul sebagai konsekuensi atas hipotesis saya tentang 'Bumi yang Padu'.
Kita memahami bahwa hazard, sebagai peristiwa alamiah dapat menjadi bencana (disaster) manakala bertemu dengan kerentanan (vurnerability) terutama kerentanan bangunan dan infrastruktur lainnya yang mudah terkena dampak peristiwa alamiah gempa.
Saya mengamati relief Batu Levria MAR-0110, melakukan simulasi pergeseran padu, pergerakan padu, perkecilan padu maupun perbesaran padu. Saya melakukan berbagai perpaduan peta dan menemukan konsep sebagai berikut:
1. Lapisan bebatuan Bumi yang merupakan relief Batu Levria MAR-0110 tampak sepertinya bergerak dari koordinat A ke koordinat B jika kita melakukan tindakan simulasi pergerakan atau pergeseran antara gambar nyata dengan gambar imajiner Batu Levria MAR-0110
2. Terdapat pergerakan nyata pada pergerakan imajiner Bumi (yang saya duga merupakan pergerakan energi pada lapisan bebatuan Bumi). Pergerakan ini merupakan pergerakan fisiologis.
3. Energi yang bergerak di dalam lapisan bebatuan Bumi (pergerakan fisiologis) mengalir pada garis/kontur relief Batu Levria MAR-0110. Jika saya sederhanakan, tampilan pergerrakan fisiologis energi itu seperti gerakan mengalirnya air pada celah sempit bebatuan.
4. Energi itu berfungsi mengukuhkan kembali (normalisasi) bentuk Bumi.
5. Jika energi itu bertemu dengan perubahan bentuk relief akibat ciptaan manusia (human made), maka perubahan bentuk itu akan kembali menjadi normal pada bentuk alamiahnya. Sebagai contoh, bentuk alamiahnya adalah retakan yang dalam dan panjang, saat ini telah tertutup tanah dan berdiri kota dengan beragam bangunan maupun insfrastruktur lainnya. Pada saat terjadi peristiwa gempa alamiah, pada lokasi itu kita melihat bencana berupa hancurnya bangunan yang beberapa diantaranya ambles masuk pada retakan jalan yang dalam dan panjang.
6. Saya menduga, energi itu adalah gaya gravitasi. Benarkah demikian? Hanya para ahli yang mengetahuinya. Saya tidak mengerti geologi (I am zero geology).

11 December 2015

Winkel 1 Projection Map

Winkel 1 Projection Map

Levri Ardiansyah  (11122015)

Pada akhir November 2015 saya menyelesaikan pembuatan Peta Batu Bumi berdasarkan Winkel 1 Projection Map. Saya tertarik pada Winkel 1 karena proyeksinya pada bagian kiri dan kanan sejajar dengan Kulit Batu Levria MAR-0110 juga pada bagian kanan dan kiri/

Goode Projection Map

Goode Projection Map

Levri Ardiansyah  (11122015)

Goode membuat proyeksi peta yang pada bagian kanan  sejajar dengan Kulit Batu Levria MAR-0110 tepi kiri.

Batas Nyata Tepi Bumi

Batas Nyata Tepi Bumi

Levri Ardiansyah  (11122015)

Para ahli membuat proyeksi peta karena tidak mengetahui persis batas nyata tepi Bumi. Kulit Batu Levria MAR-0110 adalah model yang menggambarkan secara sederhana batas nyata tepi Bumi.

Model Datar Batu Peta Bumi

Model Datar Batu Peta Bumi

Levri Ardiansyah (11122015)

Sebagian besar peta batu yang saya serahkan ke redaksi National Geographic, saya buat berdasarkan Model Datar Batu Peta Bumi. Terdapat beberapa model lainnya diantaranya adalah Model Datar Batu Levria MAR-0110 dan Model Garis Kembar Bumi,

National Geographic

National Geographic
Levri Ardiansyah (11122015)

Pada 08 Desember 2015, saya serahkan draft buku "Bumi yang Padu" ke redaksi National Geographic setelah hingga akhir November 2015 LPPM Unpad belum juga memberi jadwal saya untuk presentasi.
Saya baru dapat menyerahkan 1 bab cuplikan dari 9 bab yang telah selesai saya revisi awal Desember 2015.
Terima kasih kepada Pa Yoanata atas waktunya berdiskusi singkat dengan saya dan menerima draft 1 bab dari buku 'Bumi yang Padu". Semoga bermanfaat.