28 March 2015

31 Holes on Earth
Levri Ardiansyah (28 Maret 2015)

31 Holes on Earth adalah garis lingkaran imaginer di Bumi yang menunjukan lokasi kekayaan Bumi yang telah terekam dengan rapih dalam administrasi keuangan internasional. Secara geomorfologis, ke-31 garis lingkaran imaginer ini memiliki sifat saling mengisi (rectoverso). Artinya, geomorfologi lokasi lubang 1 akan padu dengan geomorfologi lokasi lubang 6 jika berdasarkan sudut tertentu, diantaranya adalah Sudut Padu Krakatau-Glacier National Park yang telah saya publish di blog ini. Sifat rectoverso ini tampaknya diadopsi oleh institusi keuangan internasional menjadi kode keuangan internasional yang tampak pada beberapa mata uang di berbagai negara, diantaranya Rupiah.
Sebenarnya Bumi memiliki lebih dari 31 lubang lokasi kekayaan. Mengapa hanya 31? Tampaknya pemunculan angka 31 berkaitan erat dengan perumus kode keuangan internasional saat itu yaitu kelompok elit pengendali keuangan internasional. Bagi Indonesia, 31 Holes on Earth ini amat berarti karena garis lingkaran imaginer yang berada di lokasi tanah air Indonesia adalah garis lingkaran imajiner awal. Apalagi pemimpin bangsa Indonesia saat itu ikut berperan penting merumuskan kode keuangan internasional yang berasal dari garis imajiner pada morfologi Bumi Indonesia. Yang saya tidak mengerti adalah mengapa saat ini kita tidak memiliki akses itu lagi?

25 March 2015

Human Face on Earth
Levri Ardiansyah (25 Maret 2015)

Saya membaca garis-garis pada wajah manusia ini selaras dengan garis morfologi, baik garis topografi maupun garis pada bentuk dasar laut/samudera. Kemarin, saya tertarik membaca angka Fibonacci dan mempelajari keselarasan angka Fibonacci dengan titik-titik tertentu pada morfologi bumi. Saya menduga, tampaknya garis-garis pada wajah manusia yang selaras dengan morfologi dapat menunjukan keselarasannya dengan angka Fibonacci.
Gambar wajah manusia pada Bumi ini dapat menjadi model untuk menentukan area-area di Bumi yang memiliki kesamaan geomorfologi. Salah satu caranya adalah menggunakan Sudut Padu Krakatau-Glacier National Park yang telah saya publish pada blog ini.

22 March 2015

Setahun Batu Peta Levria Stone
Levri Ardiansyah (23 Maret 2015)

Setahun yang lalu, tanggal 23 Maret 2015, batu peta ini hadir. Secara kebetulan, aku mengambil batu ini karena berada disamping tas di tepi sebuah kali. Saat itu aku tidak tahu jika relief pada batu ini adalah peta. Setelah membacanya setiap hari selama 6 bulan penuh, barulah pada 01 Oktober 2014, aku berhasil menemukan gambar batu yang identik dengan peta Bumi. November 2014, aku dapat menyelesaikan buku tentang proses emosi membaca batu ini dengan judul : Levria Stone: The Future Trace of Nature-Human Interrelationship yang hanya aku cetak 2 eksemplar saja. Desember 2014, aku membuka blog The Future Trace untuk mengumumkan beberapa temuan dan hasil analisisku tentang batu Levria Stone ini. Tak terasa, sudah satu tahun, aku hidup bersama batu ini, setiap hari.

20 March 2015

Mount Vesusvius and Mount Kelud
Levri Ardiansyah (20 Maret 2015)

Gunung Vesusvius yang terletak sekira 9 km dari Gulf of Naples, di Itali memiliki kesamaan morfologi dengan Gunung Kelud yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Pada tahun 2015 ini, Hercules Putra Zeus tampaknya sedang memegang sapu. Apa grangan yang akan dia sapu?
Dengan memadukan kedua posisi peta, kita dapat mengetahui kesamaan morfologi Gunung Kelud dengan Gunung Vesusvius sebagai berikut: